Wednesday, April 22, 2009

Virgin coconut oil (VCO): teknologi pengolahan, kualitas dan khasiatnya

Codex Alimentarius (lembaga di bawah FAO yang bekerjasama dengan WHO yang mengurusi standar dalam bidang makanan), mendefinisikan bahwa virgin oil adalah minyak atau lemak makan yang dihasilkan tanpa mengubah minyak, minyak diperoleh dengan hanya perlakuan mekanis dan pemakaian panas yang minimal. Sedangkan virgin coconut oil atau virgin coconut oils atau ada yang menerjemahkannya sebagai minyak kelapa murni, meskipun terjemahan tersebut kurang tepat, merupakan minyak kelapa yang dalam proses pengolahannya tidak menggunakan bahan kimia dan pemanasan tinggi, sehingga minyak kelapa yang dihasilkan masih mempertahankan struktur fitokimianya yang terjadi secara alami yang menghasilkan rasa dan bau kelapa yang unik.

Berbeda dari minyak kelapa biasa yang terbuat dari kopra, minyak kelapa perawan atau minyak kelapa dara terbuat dari kelapa tua yang masih segar atau baru dipetik.

Teknologi Pengolahan Minyak VCO
Proses pembuatan minyak perawan dari kelapa, semua dilakukan dalam suhu yang relatif rendah (suhu kamar) dan tidak menggunakan proses pemanasan. Berbagai alternatif teknologi untuk menghasilkan minyak kelapa perawan telah tersedia, namun ada dua metode utama pemrosesan yang banyak dikembangkan saat ini yaitu penggilingan basah dan fermentasi atau enzimatis. Tahap pemisahan yang digunakan dalam metode penggilingan basah adalah perebusan, pendinginan, dan sentrifugasi. Sedangkan proses pembuatan minyak kelapa perawan dengan cara fermentasi dikembangkan dalam tiga proses lanjut yaitu pemanasan bertahap, enzimatis, dan teknik pemancingan.
Proses pengolahan minyak kelapa perawan dengan fermentasi dimulai pemarutan buah kelapa, dilanjutkan dengan pemerasan hingga diperoleh santan. Santan yang diperoleh kemudian difermentasi selama 24 hingga 36 jam. Selama kurun waktu tersebut, terjadi pemisahan air dari minyak. Karena proses pembuatannya tidak menggunakan pemasanan, maka selain menghasilkan asam lemak-asam lemak rantai sedang (MCFA, Medium Chain Fatty Acid), keberadaan vitamin E dan enzim-enzim yang terkandung dalam daging buah kelapa dapat dipertahankan. Perusahaan minyak VCO saat ini terus mengupayakan teknik produksi minyak VCO yang mampu menghasilkan kuantitas yang tinggi namun tetap mampu mempertahankan kandungan senyawa-senyawa berkhasiat dalam VCO tersebut.

Kualitas VCO
Salah satu standar yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan kualitas minyak kelapa perawan adalah standar dari Asian and Pacific Coconut Community (APCC). APCC merupakan organsasi antar pemerintah dunia dari 15 negara penghasil kelapa utama, yang meliputi lebih dari 90 % produksi kelapa dan ekspor produk kelapa dunia. Dalam standar minyak kelapa perawan menurut APCC disebutkan bahwa minyak kelapa perawan harus memiliki kenampakan yang jernih. Sedangkan parameter kualitas minyak kelapa perawan lainnya yang terkait dengan oksidasi minyak adalah kadar asam lemak bebas dan angka peroksida. Kadar asam lemak bebas tidak boleh lebih dari 0,5 %, sedangkan nilai peroksidanya tidak boleh lebih dari 3 meq/kg minyak. Selain itu pada minyak kelapa perawan tidak boleh ada bau serta rasa tengik maupun asing.
Komposisi asam lemak penyusun juga menjadi standar kualitas minyak kelapa perawan. Kandungan asam laurat yang tinggi dari minyak kelapa perawan menjadi ciri khas produk ini. Asam laurat adalah asam lemak yang paling banyak ditemukan dalam minyak kelapa perawan, berbeda dari minyak kelapa sawit atau minyak sawit (sebagian orang menyebutnya sebagai minyak Indonesia karena produksinya yang tinggi di negara tersebut)yang kandungan asam lemak dominannya adalah asam oleat (C18:1), atau minyak jagung yang dominan asam lemak linoleatnya. Kandungan asam laurat yang dipersyaratkan menurut APCC (2005) adalah 43 – 53 %. Suatu penelitian di UNS Surakarta yang meneliti minyak kelapa perawan dari proses menggunakan cara fermentasi dengan berbagai jenis mikrobia menemukan bahwa kandungan asam laurat tertinggi dalam minyak kelapa murni (perawan) diperoleh dari perlakuan suhu kamar dengan penambahan kultur starter Streptococus thermophylus dan dari perlakuan fermentasi spontan (alami) suhu 40° C.

Khasiat VCO: VCO/ virgin coconut oil for health ?
Akhir-akhir ini produk minyak VCO sering disebut-sebut sebagai coconut oil miracle sehingga mampu meningkatkan daya jual minyak tersebut. Menurut Dr. Bruce Fife, seorang peneliti yang aktif mengkaji VCO mengemukakan bahwa manfaat VCO/ manfaat virgin coconut oil VCO di antaranya adalah mampu meningkatkan High Density Lipoprotein (HDL, kolesterol yang dianggap baik bagi kesehatan), sehingga VCO mampu menjaga tubuh dari penyakit jantung koroner. Dalam hal ini, HDL tersebut diduga akan “menyapu” kolesterol dalam pembuluh darah. Dengan demikian, kolesterol yang berpotensi menimbulkan sumbatan/ penyumbatan pembuluh darah dapat diminimalkan. Penelitian juga menunjukkan bahwa extra virgin coconut oil cukup efektif dan aman ketika digunakan sebagai pelembab atau moisturizer .

Artikel terkait:
Minyak kelapa sebagai carrier oil untuk minyak atsiri




No comments: