Monday, July 10, 2023

Kandungan asam lemak dalam buah alpukat

Buah alpukat, dikenal karena rasa khas dan kandungan lemaknya yang tinggi, telah menjadi favorit di masyarakat. Selain dimakan langsung, alpukat juga dapat diolah menjadi minuman seperti juice yang disajikan dengan sirup, susu, dan bahan lainnya. Bagaimana dengan kandungan asam lemaknya?

Buah alpukat kaya akan zat-zat berkhasiat, seperti nutrisi dan enzim yang melimpah. Mengandung antioksidan tinggi, alpukat juga mengandung lemak sehat dengan kandungan lemak sebesar 9,8 g/100 g daging buah. Asam lemak yang membentuk alpukat termasuk asam miristat, asam behenat, asam isopalmitate asam nonanoat, asam palmitolenat, dan yang dominan adalah asam oleat dengan persentase mencapai 28% pada daging buah alpukat. Nikmati manfaat alpukat yang kaya akan nutrisi ini!


Artikel terkait:
Apakah alpukat mengandung lemak sehat?
Kandungan gizi minyak ikan
Minyak ikan sumber lemak tak jenuh
Memasak makanan bebas kolesterol
Minyak sawit, minyak alternatif bebas lemak trans
Keunggulan minyak kelapa
Selengkapnya...

Sunday, July 2, 2023

Lemak Sehat Alpukat dan Kesehatan Jantung: Manfaat dan Fakta yang Perlu Diketahui

Lemak sehat merupakan komponen penting dari diet yang seimbang, terutama ketika datang ke kesehatan jantung. Salah satu sumber lemak sehat yang populer adalah alpukat. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi manfaat lemak sehat dalam alpukat untuk kesehatan jantung dan fakta-fakta yang perlu Anda ketahui.

1. Alpukat dan Lemak Sehat:
Alpukat diketahui mengandung lemak sehat yang baik untuk tubuh. Mayoritas lemak dalam alpukat adalah lemak tak jenuh, termasuk lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda. Lemak tak jenuh ini dapat membantu meningkatkan profil lipid darah, mengurangi kolesterol LDL (kolesterol jahat), dan meningkatkan kolesterol HDL (kolesterol baik).
2. Asam Lemak Omega-3:
Alpukat juga mengandung asam lemak omega-3, yang merupakan lemak sehat yang penting untuk kesehatan jantung. Asam lemak omega-3 membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, menjaga ritme jantung yang sehat, dan meningkatkan elastisitas pembuluh darah.
3. Antioksidan dan Serat:
Alpukat mengandung antioksidan seperti vitamin E, vitamin C, dan beta-sitosterol, yang dapat melindungi sel-sel jantung dari kerusakan oksidatif. Selain itu, alpukat juga kaya akan serat, yang dapat membantu menjaga kesehatan kardiovaskular dengan mengendalikan kadar kolesterol dan tekanan darah.
4. Penggunaan Alpukat dalam Diet Sehat:
Alpukat bisa menjadi tambahan yang bergizi dalam diet sehat. Anda dapat menambahkan irisan alpukat pada salad, sandwich, atau smoothie Anda. Minyak alpukat juga merupakan pilihan yang baik untuk memasak, menggantikan minyak atau mentega yang lebih jenuh lemak.
5. Tips Konsumsi Alpukat:
Agar mendapatkan manfaat maksimal dari lemak sehat alpukat, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak. Alpukat mengandung kalori yang relatif tinggi, jadi konsumsilah dengan porsi yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Kombinasikan alpukat dengan makanan sehat lainnya dalam diet seimbang.

Lemak sehat dalam alpukat dapat berperan penting dalam mendukung kesehatan jantung. Dengan kandungan lemak tak jenuh, asam lemak omega-3, antioksidan, dan serat, alpukat dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan profil lipid yang sehat. Konsumsi alpukat secara teratur dalam diet seimbang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan kardiovaskular.

Untuk mengoptimalkan manfaat lemak sehat alpukat, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak dan sejalan dengan kebutuhan kalori harian Anda. Juga, pastikan untuk memasukkan alpukat dalam makanan yang sehat dan seimbang, serta menggantikan sumber lemak jenuh dengan alpukat atau minyak alpukat dalam kegiatan memasak.

Namun, ingatlah bahwa artikel ini hanya sebagai sumber informasi umum dan bukan pengganti nasihat medis profesional. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau kekhawatiran khusus, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang lebih spesifik dan sesuai dengan kebutuhan Anda.

Dengan pengetahuan tentang manfaat lemak sehat alpukat untuk kesehatan jantung, Anda dapat membuat pilihan yang lebih baik dalam memperkaya diet Anda dengan bahan makanan yang mendukung kesehatan jantung Anda. Tetaplah menjaga pola makan yang seimbang, berolahraga secara teratur, dan konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk menjaga kesehatan jantung yang optimal.


Artikel terkait:
Kandungan gizi minyak ikan
Minyak ikan sumber lemak tak jenuh
Memasak makanan bebas kolesterol
Minyak sawit, minyak alternatif bebas lemak trans
Keunggulan minyak kelapa
Selengkapnya...

Tuesday, January 28, 2014

Kandungan gizi minyak ikan

Minyak ikan, dalam bahasa Inggris sering disebut sebagai fish oil atau kadang dikategorikan sebagai marine oil. Sebenarnya apakah kandungan gizi minyak ikan ? Bahan tersebut diperoleh dari jaringan ikan berminyak, telah lama dikenal memiliki asam lemak omega-3 dimana senyawa ini dipercaya mampu mengurangi peradangan pada tubuh manusia juga manfaat kesehatan lain.

Kandungan gizi minyak ikan terutama adalah triasilgliserol / TAG dari asam lemak dengan atom karbon bervariasi antara 14 sampai 22. Mungkin juga terdapat ikatan ganda berjumlah banyak (>1). Lipid lain seperti asam lemak bebas (free fatty acid / FFA), lilin (wax), eter, hidrokarbon, fosfolipid, keton, maupun alkohol juga dapat terkandung di dalamnya. Analisis lipid atau kandungan gizi bisa dilakukan melalui ekstraksi menggunakan pelarut seperti kloroform ataupun metanol serta pengembangan pelarut tambahan diikuti dengan kromatografi lapis tipis (KLT) atau thin layer chromatography (TLC) dilengkapi oleh FID (flame ionization detector). FID merupakan alat pengujian ilmiah untuk mengukur konsentrasi senyawa spesifik dalam suatu aliran gas. Prinsip operasi alat itu berdasarkan pada deteksi ion dimana ion tersebut terbentuk selama pembakaran senyawa organik oleh nyala api gas hidrogen. Heksana, dietil eter, asam format, aseton, metanol, kloroform mungkin dapat digunakan sebagai sistem pelarut alternatif. Cara ekstraksi lain dapat dilaksanakan memakai pemisahan sentrifugasi, fermentasi, maupun hidrolisis enzimatis, serta hidrolisis air sub kritis.
Sebagai contoh kandungan gizi minyak ikan sarden yakni lebih dari 80% TAG, sisanya merupakan fosfolipid (>10%), serta sedikit FFA. Secara umum, minyak ikan berisi TAG 65% lebih, fosfolipid 7% serta sangat sedikit kolesterol. Jika produk diberi perlakuan ozon, sejumlah kecil aldehida, keton, bahkan alkana rantai bercabang kadang ditemukan juga. Panjang rantai asam lemak dalam TAG bisa berkurang akibat perlakuan ozon, termasuk digliserida maupun hidrokarbon. Hidrokarbon dominan pada produk tersebut yakni alkana (jumlah karbon hingga 14).


Artikel terkait:
Minyak ikan sumber lemak tak jenuh

Memasak makanan bebas kolesterol
Minyak sawit, minyak alternatif bebas lemak trans
Keunggulan minyak kelapa
Pengaruh konsumsi lemak trans pada kolesterol LDL
Selengkapnya...

Friday, January 17, 2014

Minyak ikan sumber lemak tak jenuh dalam sosis

Akhir-akhir ini terdapat tren kesehatan terkait konsumsi pangan. Di satu sisi, konsumsi lemak jenuh / LJ dikurangi, di sisi lain porsi LTJ (unsaturated fat) dalam diet ditingkatkan. Perubahan tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas kesehatan. Lemak tak jenuh omega-3 seperti asam alfa-linolenat, eicosapentanoic acid (EPA), juga docosahexaenoic acid (DHA) telah diketahui dari beberapa penelitian memiliki pengaruh terhadap kesehatan, misalnya menjaga kadar kolesterol darah tetap normal. Minyak ikan adalah contoh bahan alami kaya LTJ, namun reputasinya kurang disukai karena aroma amis. Dengan demikian, apakah minyak ikan memiliki prospek sebagai sumber lemak tak jenuh dalam produk pangan, misalnya sosis?

Beberapa produk olahan pangan favorit diketahui merupakan sumber lemak jenuh. Contoh paling sering dijumpai adalah olahan daging, contoh sosis. Supaya mengurangi saturated fat dalam sosis, produksi dilakukan melalui dua prinsip dasar yakni menggunakan daging rendah lemak (lean meat), namun ini berarti meningkatkan biaya produksi, atau mengurangi kadar lemak melalui penambahan air. Namun demikian, cara terakhir itu jika dilakukan tanpa menambah kadar air menghasilkan olahan daging teremulsi lebih keras, sedangkan penggantian lemak oleh air bisa meningkatkan cooking losses maupun exudative losses serta mempengaruhi tekstur dan sifat juiciness produk. Oleh karenanya, penggunaan minyak ikan hasil deodorisasi serta telah diemulsikan lebih dulu sebagai sumber lemak tak jenuh dalam pengolahan sosis bisa dijadikan alternatif.
Proses deodorisasi minyak ikan penting untuk menghilangan aroma amis. Selama ini, sifat tersebut memang menjadi penyumbang ketidaksukaan konsumen terhadap minyak jenis ini, dan mungkin juga terhadap ikan itu sendiri. Adapun tahap pre emulsi perlu dikerjakan agar tidak terjadi penggabungan butiran minyak ikan, karena bilamana hal itu terjadi, minyak ikan memisah kemudian muncul ke permukaan sosis. Jika sosis didinginkan minyak dipermukaan mungkin permukaan sosis cenderung oily (berminyak) atau warna kurang tajam, serta kurang disukai konsumen. Oleh karenanya, minyak ikan sebenarnya memiliki potensi sebagai sumber lemak tak jenuh dalam sosis, asalkan tetap memperhatikan proses pengolahannya.

Artikel terkait:
Memasak makanan bebas kolesterol
Minyak sawit, minyak alternatif bebas lemak trans
Keunggulan minyak kelapa
Pengaruh konsumsi lemak trans pada kolesterol LDL
Alternatif shortening bebas lemak trans
Selengkapnya...

Friday, July 8, 2011

Mungkinkah memasak makanan bebas kolesterol?

Ketika Anda memasak untuk menurunkan kolesterol, pikiran Anda mungkin segera teringat pada lemak. Namun benarkah lemak atau minyak pasti berhubungan dengan kolesterol dalam darah? Ketika Anda memikirkan untuk mengkonsumsi lemak, perlu Anda pikirkan baik kualitas dan kuantitas lemak tersebut.
Mengapa Anda Perlu Lemak
Tampaknya masuk akal untuk secara drastis mengurangi asupan lemak untuk menurunkan kolesterol anda. Artinya, orang-orang cenderung berpendapat konsumsi lemak mungkin berhubungan dengan konsentrasi kolesterol dalam darah, sedangkan konsentrasi kolesterol dalam darah terkait dengan risiko penyakit jantung dan stroke. Namun, para ahli berkata, mengambil pendekatan bertubi-tubi seperti itu dalam hal mengkonsumsi bahan pangan justru menjadi bumerang.
"Itu adalah hal terburuk yang dapat Anda lakukan - bagi jantung dan kesehatan secara keseluruhan," kata Janice Bissex, MS, RD, penulis buku tentang panduan makan. "Memangkas lemak tidak sehat, dan itu bukan berarti bahwa Anda tetap dengan rencana memasak tanpa ada lemak yang Anda butuhkan."
Bissex menyampaikan lemak dan minyak memberikan asam lemak esensial untuk kesehatan, dan beberapa - yaitu asam lemak omega-3 - yang sebenarnya baik bagi jantung Anda. Lemak mengangkut vitamin A, D, E, dan K ke dalam dan di sekitar tubuh, dan juga mengandung kalori - 9 kalori per gram.
Selain itu, lemak menambah kepuasan karena lemak itu mengenyangkan dan lezat. Minyak zaitun di hidangan Mediterania, mentega dalam cookie, dan minyak kacang tanah membantu membuat bahan pangan tersebut layak dimakan.
Lemak dan Minyak Terbaik untuk Masakan Rendah Kolesterol
Untuk mengurangi kadar kolesterol, penting untuk membatasi asupan lemak secukupnya. Ini juga penting untuk memilih lemak dan minyak yang tepat untuk menyiapkan hidangan besar dan makanan ringan.
Lemak dalam mentega, margarin, soft spreads, dan minyak sayur dapat dipertimbangkan sebagai bahan pangan yang baik (karena mengandung asam lemak tidak jenuh) atau pun buruk (karena mungkin mengandung asam lemak jenuh dan asam lemak trans).
Lemak tak jenuh – tak jenuh tunggal dan polyunsaturated- dianggap menguntungkan karena lemak-lemak tersebut mencegah penyumbatan arteri. Penyumbatan arteri menghalangi aliran darah ke jantung dan otak. Lemak tak jenuh harus menjadi jenis lemak utama dan dipakai dalam penyiapan bahan pangan.
Lemak tak jenuh tunggal adalah jenis paling banyak ditemukan dalam zaitun, kanola, dan minyak wijen, serta alpukat dan minyak alpukat, dan kacang-kacangan dan minyak kacang. Lemak tak jenuh ganda adalah lazim dalam minyak jagung, minyak biji kapas, minyak safflower dan; biji bunga matahari dan minyak bunga matahari; biji rami dan minyak biji rami, kedelai dan minyak kedelai; margarin dan soft spreads, dan seafood.
Lemak jenuh meningkatkan risiko pembuluh darah tersumbat. Ini umum di daging berlemak, dan bahan pangan penuh lemak susu termasuk mentega, keju, es krim, dan susu. Selain itu, bahan-bahan tadi juga mengandung kolesterol yang signifikan.
Tubuh kita membuat semua lemak jenuh dan kolesterol yang diperlukan. Kita juga tidak memerlukan lemak trans, seperti lemak jenuh, meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Lemak trans ditemukan dalam margarin batangan, beberapa margarin oles, dan mentega, serta di beberapa bahan pangan olahan seperti kue dan biskuit. Minyak goreng, seperti misalnya minyak sawit dan minyak kelapa umumnya tidak mengandung lemak trans.

Artikel terkait:
Minyak kelapa lebih baik daripada minyak lain ??
Minyak sawit, minyak alternatif bebas lemak trans
Keunggulan minyak kelapa
Pengaruh konsumsi lemak trans pada kolesterol LDL
Alternatif shortening bebas lemak trans
Selengkapnya...

Monday, July 4, 2011

Minyak kelapa lebih baik daripada lemak / minyak lain?

"Minyak kelapa adalah lebih baik daripada mentega dan lemak trans, tapi tidak sebagus minyak nabati cair," kata peneliti nutrisi kardiovaskular dari Penn State University, Penny Kris-Etherton, PhD, RD.
Dariush Mozaffarian, MD, DrPH, dari Harvard Medical School dan Harvard School of Public Health setuju bahwa minyak kelapa adalah lebih baik daripada lemak trans hidrogenasi parsial dan mungkin lemak hewani.
"Tapi meskipun minyak kelapa bebas kolesterol, minyak kelapa masih tergolong lemak jenuh yang perlu dibatasi dalam diet dan jika Anda mencari manfaat kesehatan nyata, beralihlah dari lemak jenuh dengan lemak tak jenuh dengan memakai minyak nabati seperti kedelai, kanola , jagung, atau minyak zaitun" kata Kris-Etherton, anggota komite penasihat 2005 Dietary Guidelines dan panel Institue of Medicine bidang intake referensi diet untuk macronutrients (termasuk lemak).

Lemak adalah bagian penting dari diet sehat, tapi tips penting adalah untuk menyantap cukup lemak, tidak terlalu banyak, dan memilih lemak terbaik sesering mungkin. The Dietary Guidelines merekomendasikan bahwa lemak membentuk 20% sampai 35% dari total kalori dan lemak jenuh kurang dari 10%. Dan meskipun minyak kelapa adalah cairan, Pedoman Diet menganggap minyak kelapa sebagai lemak padat yang mereka sarankan agar warga Amerika menguranginya, begitu juga dengan gula tambahan.
Selama Anda menjaga jumlah lemak jenuh hingga kurang dari 10% dari kalori, pilihan terserah pada Anda.
Beberapa penelitian melihat minyak kelapa dan menemukan kombinasi dari asam lemak meningkatkan rasio kolesterol total: HDL (kolesterol baik) tetapi minyak kelapa juga meningkatkan LDL (kolesterol jahat).
Kontroversi lemak jenuh dan konspirasi menjatuhkan minyak tropis
Namun demikian, ada perdebatan tentang peran lemak jenuh dan peran dari kolesterol LDL.
Mozaffarian berkata bahwa kolesterol LDL hanyalah salah satu dari banyak biomarker risiko penyakit jantung. "LDL penting namun begitu juga HDL dan upaya menentukan mana yang lebih penting dan relevan dengan kesehatan masih bersifat spekulatif, jadi kita harus melihat melampaui LDL (maksudnya tidak hanya terbatas pada isu LDL) untuk menentukan dampak pangan bagi kesehatan." Sebagian besar ahli setuju bahwa untuk mengurangi risiko penyakit jantung, mengganti lemak jenuh dengan lemak tak jenuh sehat lebih disukai. Namun demikian, ada kesepakatan lebih lanjut bahwa diperlukan lebih banyak penelitian di bidang asam lemak dan hubungannya dengan kesehatan. Hal ini senada dengan pendapat Prof.Dr. Sri Rahardjo, peneliti dari Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, bahwa kesimpulan bahwa minyak tropis, termasuk minyak kelapa dan minyak sawit, merugikan kesehatan terutama meningkatkan resiko penyakit jantung koroner, dibangun dari beberapa penelitian terpisah. Satu penelitian bercerita tentang minyak kelapa dan minyak sawit mengandung banyak lemak jenuh, sedangkan penelitian lain menunjukkan bahwa konsumsi lemak jenuh (tidak jelas apakah berasal dari minyak kelapa atau minyak sawit atau minyak lain) meningkatkan resiko penyakit jantung koroner. Dengan kata lain, sampai saat ini belum ada penelitian membuktikan secara langsung dalam satu penelitian utuh tentang adanya hubungan antara konsumsi minyak tropis (minyak kelapa dan minyak sawit) dengan penyakit jantung koroner. Beliau menyebutnya fenomena tersebut sebagai konspirasi untuk menyudutkan citra minyak tropis. Salah satu sebabnya adalah semakin banyaknya penelitian yang justru membuktikan peran MCFA (medium chain fatty acid) seperti asam laurat dalam minyak kelapa dalam mendukung kesehatan manusia.
Sebagai catatan, ada dua kategori dasar dari lemak. Lemak tak jenuh termasuk minyak nabati, minyak ikan, dan lemak tanaman di kacang-kacangan, alpukat, dan biji. Lemak jenuh ditemukan dalam lemak hewan dan minyak tropis, termasuk minyak kelapa. Lemak trans dalam pangan olahan adalah lemak terburuk, mampu menurunkan HDL dan peningkatan LDL, dan harus dijaga serendah mungkin.
Penutup
Mengkonsumsi pangan bergizi mencakup sebagian besar pangan utuh dan seimbang dalam kalori adalah lebih penting daripada mengkhawatirkan tentang nutrisi dan pangan tertentu.
Misalnya, asparagus dimasak dalam minyak kelapa adalah pilihan lebih baik daripada minyak kedelai terhidrogenasi sebagian tetapi tidak selalu lebih baik daripada asparagus dimasak dalam minyak zaitun.
Apa yang paling penting adalah pola keseluruhan diet Anda. "Kita tidak bisa menyimpulkan minyak kelapa sehat atau tidak sehat, itu tergantung pada pola konsumsi lainnya," kata Mozaffarian.
Jika konsumen membayar lebih banyak perhatian untuk memilih pangan sehat, membaca label nutrisi, masalah lemak mungkin terselesaikan.

Artikel terkait:
Keunggulan minyak kelapa
Tips memilih minyak kelapa
Pengolahan VCO, kualitas,dan khasiatnya
Pengolahan kopra
Pengertian / definisi lemak trans?

Selengkapnya...

Wednesday, June 29, 2011

Bahan Pembuatan Cocoa Butter Equivalents (CBE)

Cocoa butter equivalents yang berkelanjutan, sehat, dan efektif dari segi biaya dapat dihasilkan dari minyak bunga matahari yang diperkaya, dan memungkinkan formulasi coklat dengan titik leleh lebih tinggi. Minyak bunga matahari yang diperkaya dengan asam stearat dan oleat dapat menghasilkan cocoa butter equivalents dengan titik leleh lebih tinggi, menurut penelitian baru dalam Food Chemistry. Mentega kakao (cocoa butter) adalah lemak yang berharga, diekstrak dari biji kakao Theobroma. Asal mentega kakao dari negara tropis, dan kerentanan terhadap hama, bisa membuat pasokan kakao untuk Negara-negara empat musim menjadi tidak pasti dan bervariasi. Peningkatan harga mentega kakao (cocoa butter) juga meningkatkan minat mengembangkan bahan-bahan baku alternatif yang lebih mudah tersedia dan lebih murah.

Cocoa butter equivalents (CBE) adalah lemak dengan komposisi yang sama dan profil titik leleh atau sifat meleleh seperti mentega kakao, dan biasanya dipersiapkan dengan pencampuran fraksi-fraksi minyak sawit dan mentega tropis kaya stearat (stearate-rich tropical butters). CBEs lebih sehat dan lebih menjanjikan sebagai alternatif cocoa butter dari pilihan lain seperti pengganti asam laurat (lauric acid substitutes) dan pengganti minyak terhidrogenasi (hydrogenated oil replacers) - yang dikenal bisa meningkatkan kadar kolesterol LDH dan dikaitkan dengan risiko untuk aterosklerosis.
Minyak biji bunga matahari sebagai bahan pembuatan CBE
Pengembangan ini akan menjadi kepentingan komersial besar dari Negara-negara Eropa dan Amerika untuk menemukan sumber-sumber minyak yang kaya trigliserida (TAG) dari sumber yang berkelanjutan dan handal, - seperti tanaman minyak di daerah beriklim sedang, bukan bergantung pada minyak sawit dan mentega tropis (tropical butters).
Penelitian baru-baru ini menilai potensi dari minyak bunga matahari yang tinggi (kandungan) stearat dan tinggi oleat (HSHO/ high stearic and high oleic) sebagai bahan baku pembuatan CBEs atau bahan baku pengolahan CBEs. Minyak bunga matahari (sun flower oil) yang diperkaya di fraksinasi menggunakan pelarut, untuk menghasilkan fraksi padat yang dapat digunakan dalam formulasi CBE. Penelitian tersebut menggunakan 17 dan 20 persen pengkayaan asam stearat dan mempelajari sifat-sifat minyak dan rasio minyak / pelarut. Padatan yang dihasilkan di isolasi dan secara kimia dibandingkan dengan sumber CB dan CBE seperti mango and shea butter, serta juga menentukan interval lebur dari fraksi yang dihasilkan. Para peneliti menemukan minyak dengan kadar asam stearat yang berbeda yang menghasilkan stearins serupa tapi pada hasil / rendemen berbeda tergantung pada konten TAG awal. Para peneliti tersebut melaporkan fraksi padat yang mengandung antara 65 dan 80 % jenuh-tak jenuh-jenuh / saturated-unsaturated-saturated (SUS) menunjukkan sifat mirip dengan cocoa butter - konsisten dengan karakteristik CBEs.
Selain itu, campuran CBE dari bunga matahari dan CB diamati untuk menjadi "sepenuhnya kompatibel", menunjukkan keduanya bisa cocok digunakan sebagai cocoa butter equivalents.
Para peneliti menyimpulkan bahwa minyak bunga matahari HSHO dapat digunakan dalam produk kembang gula, terutama ketika titik lebur yang lebih tinggi diperlukan karena dapat digunakan dalam produk untuk menghindari chocolate blooming.
Minyak kelapa sawit dan minyak laurat sebagai bahan pembuatan CBE
Dalam mencari cocoa butter alternatives lain yang ekonomis, minyak sawit (palm oil) dan minyak laurat (lauric oil) telah muncul sebagai sumber minyak penting dalam pengembangan mentega keras. Berdasarkan metode yang disajikan untuk mengkategorikan mentega keras, minyak laurat, terutama minyak inti sawit dan minyak kelapa, dapat dimodifikasi dengan interesterifikasi / interesterification dan hidrogenasi / hydrogenation untuk menghasilkan cocoa butter substitutes (CBS) yang baik untuk pangan dan murah. Fraksinasi / fractination, meski menambah biaya produksi, dapat memberikan mentega keras laurat / lauric hard butter dengan kualitas makan hampir identik dengan cocoa butter. Sayangnya, salah satu faktor yang diidentikkan dengan minyak laurat adalah toleransinya sangat rendah untuk cocoa butter.
Minyak kelapa sawit, di sisi lain, telah diidentifikasi sebagai bahan berharga dari semua jenis cocoa butter alternatives. Minyak sawit adalah sumber trigliserida simetris yang penting dalam perumusan cocoa butter equivalent (CBE). Minyak kelapa sawit ini dapat dihidrogenasi atau dihidrogenasi dan difraksinasi untuk menghasilkan mentega keras (hard butter) dengan tingkat kompatibilitas terbatas dengan cocoa butter, yang memungkinkan sebagian cairan cokelat untuk dimasukkan dalam lapisan untuk peningkatan rasa (coating for flavor enhancement). Minyak kelapa sawit digunakan dengan minyak laurat sebagai komponen minor dalam mentega keras laurat yang diinteresterifikasi (interesterified lauric hard butters), serta berfungsi sebagai promotor kristal di lapisan yang diformulasikan dengan laurat CBS yang difraksinasi (fractionated lauric CBS). Sementara pentingnya dan fleksibilitas minyak kelapa sawit telah dicatat sebagaimana mestinya, beberapa isu penting justru berasal dari perspektif pasar. Kenyataan bahwa lemak CBE tersebut sangat mahal menunjukkan mereka menawarkan penghematan biaya yang terbatas dibandingkan dengan cocoa butter. Potensi untuk produk CBE masih dipertanyakan di negara-negara di mana standar pelabelan cokelat menghalangi penggunaan lemak nabati lainnya dari cocoa butter. Produk CBS nonlauric, selain lebih murah daripada jenis CBE dan mampu mentolerir penggunaan terbatas dari mentega kakao / cocoa butter, juga tidak menunjukkan tingkat karakteristik kualitas makan yang ada dalam mentega keras laurat (lauric hard butters).
CBS nonlauric yang ekonomis, yang dibuat terutama dari minyak kelapa sawit, memiliki kualitas makan dari CBS laurat yang difraksinasi (fractionated lauric CBS) dan menunjukkan kompatibilitas yang baik dengan mentega kakao (cocoa butter) dapat memenuhi minat besar dari industri cokelat dan permen. Adapun minyak laurat, tampaknya masuk akal untuk mengasumsikan bahwa kompatibilitas cocoa butter yang lebih besar, jika dicapai, dapat meningkatkan potensi minyak laurat untuk mendapatkan penerimaan lebih besar bahkan oleh produsen permen yang saat ini menggunakan coklat murni. Adapun produk CBE, masalah utama adalah biaya. Jika biaya CBE bisa dikurangi ke tingkat yang akan memungkinkan CBE untuk bersaing dengan nonlauric cocoa butter substitutes dan lauric cocoa butter substitutes, kemajuan besar dalam evolusi cocoa butter alternative fats akan telah tercapai.

Artikel terkait:
Minyak sawit: minyak sehat bebas lemak trans
Minyak sawit diboikot ??
Palm stearin
Pembuatan cocoa butter equivalent (CBE)
Jenis cocoa butter alternatives (CBA)
Cocoa butter equivalent sebagai produk minyak sawit
Selengkapnya...