Friday, August 28, 2009

Tips memilih minyak kelapa

Extra virgin coconut oil yang menggunakan bahan daging buah kelapa segar (atau biasa disebut sebagai non-copra) lebih disarankan untuk dipilih. Extra virgin coconut oil umumnya tidak menggunakan bahan kimia dan pemanasan dalam pemurnian lanjut.
Metode yang sering digunakan untuk menghasilkan extra virgin coconut oil adalah dari santan kelapa adalah fermentasi. Santan kelapa yang diperas dari kelapa yang baru saja dipetik difermentasikan selama 24 sampai 36 jam. Selama fermentasi tersebut, air memisah dari minyak. Minyak tersebut kemudian sedikit dipanaskan sebentar untuk menghilangkan air, kemudian disaring. Hasilnya adalah minyak kelapa jernih yang mempertahankan aroma dan rasa yang khas dari kelapa. Cara tersebut merupakan suatu metode tradisional untuk mengekstrak minyak kelapa dan telah digunakan di beberapa negara selama ratusan tahun. Uji laboratorium menunjukkan bahwa hasilnya merupakan minyak kelapa bermutu tinggi, dengan kandungan atau kadar asam laurat antara 50 – 53%.

Minyak tersebut tidak diproduksi massal, tetapi dibuat dengan tangan sama seperti yang telah dilakukan selama ratusan tahun sebelumnya. Karena produsen minyak tersebut berada dalam komunitas dimana pohon-pohon kelapa tumbuh, mereka biasanya secara pribadi menjamin bahwa kelapa-kelapa organik lah yang digunakan dalam produksi extra virgin coconut oil, dan tidak ada bahan kimia apapun yang digunakan dalam budidaya pohon kelapa mau pun dalam pengolahan kelapa tersebut.
Minyak kelapa yang banyak tersedia dibuat dari kopra, yaitu daging buah kelapa (kernel) kering. Kopra dibuat dari pengeringan dengan asap (smoke drying), dengan sinar matahari (sun drying), pengeringan buatan atau kombinasi dari ketiga metode tersebut. Jika kopra standar digunakan sebagai bahan baku, minyak kelapa yang diekstrak masih belum murni sehingga tidak layak dikonsumsi dan mesti dimurnikan. Hal ini disebabkan cara pengeringan kopra yang banyak digunakan merupakan cara yang tidak bersih. Kebanyak kopra dikeringkan di bawah sinar matahri di udara terbuka, dimana kelapa dapat terkena langsung dengan serangga dan jamur. Produk akhir standar yang dihasilkan dari kopra adalah minyak kelapa RBD. RBD singkatan dari refined, bleached, dan deodorisasi. Baik panas tinggi maupun pelarut kimia digunakan dalam metode ini.
Minyak RBD tersebut juga sering dihidrogenasi atai dihidrogenasi secara parsial. Dengan demikian, minyak RBD bukan produk yang baik.
Perbedaaan antara extra virgin coconut oil (minyak kepala perawan) dan refined coconut oil adalah rasa dan aromanya. Extra virgin coconut oil mempertahankan rasa dan aroma segar dari kelapa, dimana copra-based refined oil tidak memiliki rasa sama sekali akibat proses refining.

Artikel terkait:
Pengolahan VCO, kualitas,dan khasiatnya
Sekilas keunggulan minyak kelapa
Pengolahan kopra

3 comments:

redhy said...

nice info..keep blogging

Unknown said...

bagaimana dengan kelemahan minyak kelapa sendiri jika dikonsumsi terus menerus?

Olive Sahara said...

@redhy: thanks
@chudexs: beberapa penelitian menunjukan adanya kecenderungan penurunan level kolesterol dalam darah seiring dengan konsumsi virgin coconut oil dengan tingkat konsumsi tertentu.