Friday, July 17, 2009

Pengaruh konsumsi lemak trans pada kolesterol LDL

Produsen makanan dalam kemasan tampaknya mulai sekarang harus diwajibkan untuk menyatakan dalam label makanannya jumlah asam lemak trans, juga disebut sebagai lemak terhidrogenasi atau lemak hidrogenasi, pada makanan dalam kemasan. Baik asam lemak trans maupun asam lemak jenuh dikaitkan dengan peningkatan faktor resiko penyakit jantung.

Asam lemak trans (trans fatty acids) terbentuk selama proses pengerasan (disebut hdrogenasi), yang bertujuan untuk menjadikan minyak layak untuk penggunaan dalam produk yang memerlukan lemak padat, misalnya produk-produk roti dan breakfast bars. Percobaan klinis telah didesain untuk membandingkan, dari segi resiko penyakit jantung, pengaruh beberapa minyak berbeda yang biasa dikonsumsi. Penelitian tersebut dilakukan oleh Agriculural Research Service (ARS) bekerja sama dengan USDA Human Nutrition Research Center on Aging di Tufts University, Boston.
Lima belas orang dewasa, baik pria dan wanita, bersedia sebagai sukarelawan untuk penelitian tersebut. Kadar kolesterol jahat LDL (LDL cholesterol) para sukarelawan cukup tinggi yaitu 130 mg per desiliter darah atau lebih tinggi dari itu, dan semua sukarelawan berusia 50 tahun ke atas. Mereka menkonsumsi salah satu dari beberapa jenis minyak tersebut selama 35 hari diet percobaan. Lemak atau minyak yang digunakan untuk penelitian tersebut adalah minyak kedelai hidrogenasi parsial (cukup tinggi kandungan lemak trans), minyak kanola / canola oil (tinggi kadar lemak tak jenuh dengan jumlah ikatan rangkap satu), serta minyak kedelai (tinggi kadar lemak takjenuh dengan ikatan rangkap lebih dari satu).
Penelitian tersebut menyarankan bahwa konsumsi diet dengan diperkaya minyak hidrogenasi parsial (partially hydrogenated soybean oil) akan berdampak pada kolesterol LDL serta apoliproprotein (suatu protein, terikat pada partikel lemak, serta membawa kolesterol jahat melalui aliran darah) dengan kadar yang tidak diinginkan.

Artikel terkait:
Apakah lemak trans itu?
Komposisi minyak kedelai

No comments: